Bauran
Pemasaran/Marketing Mix merupakan
salah satu konsep dalam pemasaran modern terhadap tujuan pemasaran.
Marketing mix
terdiri dari unsur-unsur :
1.
Produk
à jelas & bermanfaat
2.
Harga
3.
Distribusi
4.
Promosi
Masing-masing
unsure atau variable tsb terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub variable yg
kompleks. Variable tsb akan dibahas demikian, manajer pemasaran harus mencari
kombinasi terkait terhadap variable-variabel atau sub-sub variable kompleks
sehingga menghasilkan alokasi anggaran yg optimal sehingga tujuan pemasaran
organiasasi bias tercapai.
Marketing Mix Product
Produk
merupakan salah satu aspek bauran pemasaran yg paling mendasar.
Produk adalah
Segala sesuatu
yg ditawarkan dipasar & menimbulkan perhatian, pemilikan, kombinasi untuk
memuaskan konsumen.
Produk yg
ditawarkan dpt berupa :
ü Barang Fisik
yaitu barang-barang yg berwujud/bias dilihat/diraba dan dirasakan, misalkan
makanan, kendaraan, rumah, dll.
ü Produk Jasa
yaitu produk-produk yg tidak berwujud/tdk dilihat/tidak dirasakan langsung
sebelum konsumen membelinya, misalnya pelayanan kesehatan, jasa penjahit,
konsultan hukum, ide/gagasan misalnya program KB, GNOTA, system keamanan
lingkungan, wawasan nusantara, total quality manajemen, dst.
Misalnya
seorang professional seperti artis music, layar lebar, olahragawan terkenal,
illustrator, pesulap terkenal, tempat wisata seperti Bali,
pantai pangandaran, gunung Tangkuban Perahu, dsb.
KONSEP DASAR PRODUK
Dalam
menawarkan suatu produk pemasaran harus senantiasa memperhatikan konsep-konsep
dasar :
1.
Manfaat
Utama :
Manfaat
/jasa utama yg sesungguhnya dibeli & dinikmati oleh konsumen, misalnya seorang
penyewa kamar hotel berate dia membeli “Tidur/Istirahat”; seorang pengguna jasa
mobil berarti dia membeli jasa transportasi dalam kota.
2.
Produk
Generik
Bentuk
wujud asli dari produk tsb, misalnya seorang yg membeli sepeda motor berarti
dia membeli kendaraanyg terbuat dari besi & baja yg memakai mesin dan
terdapat 2 buah roda dan ban karet yg berisi angin dan perlengkapan-perlengkapan
lain.
3.
Produk
yg Diharapkan
Seperangkat
atribut atau persyaratan tertentu yg diharapkan oleh seorang pelanggan ketika
dia membeli produk. Dengan membeli mobil konsumen mengharapkan alat
transportasi yg cepat, aman & dpt mengangkut beberapa orang yg jumlahnya
banyak.
4.
Produk
Tambahan
Tambahan
atau jasa dari produk tsb yg membedakannya dengan produk-produk yg ditawarkan
oleh pesaing, misalnya produk sebuah mobil sedan yg dilengkapi dgn kantong
udara, pengaturan bahan bakar dengan system computer, roda ban yg tidak memakai
ban dalam atau istilahnya ban radian.
5.
Produk
Potensial
Semua
tambahan pemilikan yg mungkin diperoleh dari produk tsb dimasa mendatang,
misalnya computer yg bias digunakan oleh
alat komunikasi seperti video phone, jasa bank semacam deposito yg dpt
diambil sewaktu-waktu.
Klasifikasi
produk berdasarkan tujuan prshn.
Berdasarkan
tujuan pemakainya :
1.
Brg
Konsumsi : brg yg dibeli oleh konsumen, organisasi untuk konsumsi pribadi.
2.
Brg
Industri : brg yg dibeli oleh oleh
individu atau organisasi untuk diolah kembali untuk selanjutnya dijual kembali
kpd pihak lain.
Adapun yg
termasuk ked dalam brg konsumsi sbb :
1.
Brg
Konfensi Good
Brg
yg mudah diperoleh & tersedia dimana-mana serta hanya diperoleh dgn upaya
yg minimal untuk memperolehnya. Misal : rokok, sabun mandi, minyak goring, gula
pasir, obat nyamuk, dll
2.
Brg
Pembelanjaan / Shopping Good
Brg-brg
yg dibeli oleh konsumen dengan proses seleksi terlebih dahulu, biasanya
konsumen membanding-bandingkan dahulu dgn produk atau merk yg lain yg sejenis
sebelum membeli, contoh : alat2 RT (kulkas, msn cuci, rice cooker), alat2
hiburan (TV, VCD, pakaian)
3.
Brg
Spesial / special Goods
Brg2
konsumsi yg dimiliki karakteristik atau merk yg khas, shg para pembelinya
berusaha melakukan upaya/pengorbanan/by. Ekstra untuk mendapatkan brg tsb,
contoh : kendaraan mewah dg merk tertentu seperti BMW, VOLVO, Mercedes, Jaguar;
perhiasan (berlian, emas putih, dll)
4.
Brg
yg tidak dicari
Brg2
yg tidak banyak diketahui oleh konsumen atau mungkin tahu tapi kurang tertarik
untuk membelinya, contoh : saklar yg dikontrol oleh sinar matahari untuk lampu
teras, keran air otomatis, untuk barang dimana konsumen kurang tertarik untuk
membelinya misalnya Asuransi Jiwa, Buku Ensiklopedia, tanah kuburan, dll.
5.
Bahan/suku
cadang
Brg2
industri yg diguakan dalam proses produksi, ada 3 macam à bhn. Baku, bhn. Jadi, suku
cadang.
Misalnya,
kapas à bahan baku untuk industry pemintalan & benang.
Suku cadang bagian alat2 yg terlibat dalam proses produksi tsb., seperti motor
listrik, gigi gerigi, tali mesin, dll.
6.
Brg
Modal
Brg2
yg umumnya dijadikan model tetap untuk proses produksi, ada 2 kategori brg
model yaitu Instalasi dan Peralatan Aksesoris yg termasuk ke dalam kategori
Instalasi, contoh : peralatan tetap sperti generator, mesin press, mesin bor
dan termasuk juga bangunan pabrik yg termasuk ke dalam peralatan aksesoris,
missal Komputer, Faximili, Printer, peralatan kerja seperti mobil Derek.
7.
Bahan
Penunjag & Jasa
Brg2
yg dipergunakan untuk meunjang lancarnya operasional pabrik spt minyak pelumas,
bahan bakar, minyak hidrolik.
Jasa
disini maksudnya jasa atau pelayanan yg diperlukan untuk memelihara dan
memperbaiki peralatan pabrik, misalnya perbaikan & pemeliharaan mesin, jasa
konsultasi manajemen.
MERK & FUNGSI
MERK
Merk dapat
berupa istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari beberapa unsur
tersebut.
Kombinasi dari
keseluruhan tersebut yg digunakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
seorang/kelompok/penjual.
Adapun fungsi
atau manfaat merk tersebut :
1.
Pernyataan
atribut tertentu missal merk mobil sedan VOLVO menyatakan serangkaian atribut
tertentu seperti kendaraan yg mengutamakan keselamatan & keamanan
penumpang.
2.
Pernyataan
manfaat tertentu, manfaat tersebut bias berupa manfaat fungsional atau manfaat
emosional. Manfaat keselamatan penumpang bila terjadi kecelakaan dengan membeli
sedan pembeli merasa membeli prestige tertentu karena merasa dihargai orang
lain.
Pernyataan
nilai tertentu, merk jasa bias merupakan pernyataan nilai tertentu bagi
produsen, contoh Honda à memiliki perform yg baik, irit
bahan bakar & gesit.
Produsen
disini harus bias memperhatikan segmen pembeli mobil.
3.
Pernyataan
budaya
Merk
juga mencerminkan budaya tertentu, misalnya apabila kita mendengar nama Honda, Toyota, Nissan terbayang
bahwa merk ersebut mencerminkan budaya Jepang dengan kendaraan yg berukuran
kecil dan hemat energy. Apabila kita mendengar Citroen, Pigeon, Renault
terbayang bahwa mobil tersebut budaya dari Prancis, Eropa, dengan kendaraan yg
kokoh dan berkapasitas silinder mesin yg besar.
4.
Pernyataan
pemakai
Merk
juga bias mewakili pemakai tertentu, misalnya pemakai merk BMW, Volvo,
Mercedes, adalah para executive yg sudah mapan. Pemakain merk Toyota Kijang,
Daihatsu Espass, Suzuki Vutura, adalah kalangan menegah ke bawah. Pemakai
Toyota Yaris, Honda Jazz adalah kaum muda.
Pengemasan dan
factor-faktor yg mempengaruhi pengemasan semakin pentingnya pengemasan.
Pengemasan
merupakan kegiatan mendisain dan membuat pembungkus produk, peranan pengemasan
bias dominan untuk produk-produk tertentu, seperti rokok, biscuit, sabun mandi,
pasta gigi dsb.
Peranan
pengemasan bias juga tidak begitu dominan seperti produk-produk alat-alat RT
contohnya kulkas, rice cooker, mesin cuci, dsb.
Kemasan dapat
berupa kemasan pertama (primer), misalnya satu bungkus mie instan, kemasan
sebuah rokok, kemasan sebuah pasta gigi, dapat juga berupa kemasan besar
(sekunder), misalnya kemasan kardus yg didalamnya memuat 40 bungkus mie instan.
Untuk produk-produk tertentu kemasan juga bias terdiri lebih dari satu
pengemasan. Dewasa ini penggunaan kemasan yg menarik semakin penting, adapun
factor-faktor yg mempengaruhinya adalah sbb :
1.
Semakin
berkembangnya pasar swalayan, maka maraknya took pasar swalayan menuntut
pengembangan kemasan yg dapat menarik perhatian dan meyakinkan calon pembeli.
Calon pembeli yg menilai suatu produk yg pertama kali dilihat adalah kemasan.
2.
Menigkatkan
daya beli konsumen
Dengan
semakin meningkatnya daya beli konsumen maka mereka bersedia untuk membayar
lebih untuk penampilan, prestige, kemasan yg lebih baik walaupun produk
barangnya sama, misalnya kemasan minyak goreng dalam botol, air minum dalam
botol, dsb.
3.
Inovasi-inovasi
baru, persaingan produk yang ketat untuk turut serta menumbuhkan dalam bidang
pengemasan, misalnya kemasan mie instan yang berfungsi sebagai mangkoknya.
Obat
tetes mata yang dikemas untuk sekali pakai, kemasan botol shampoo yang dapat
ditutup & dibuka dengan mudah.
Pengembangan
Produk Baru
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi yang pesat terutama tehnologi informasi turut
mempercepat perubahan selera konsumen.
Apabila
perusahaan ingin tetap eksis maka perusahaan harus terus menghasilkan produk
baru yang disesuaikan dengan perubahan selera tsb. Disamping itu juga
persaingan yang ketat antar produsen turut menumbuhkan pengembangan produk baru
yang inovatif untuk mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar.
Factor-faktor
pendorong timbulnya produk baru :
1.
Kelebihan
Kapasitas
Kapasitas
produk yang lebih besar daripada permintaan prosuk akan menimbulkan biaya yang
tidak seimbang dengan pendapatan hasil produksi, oleh karena itu perusahaan
berusaha untuk menciptakan produk baru.
2.
Memenuhi
keinginan pasar yang selalu berubah
Tugas
utama perusahaan adalah memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Selera
konsumen senantiasa berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi.
Apabila perusahaan tidak ingin ditinggalkan oleh pelanggan maka perusahaan
harus bias memenuhi perubahan selera konsumen tersebut.
3.
Ingin
menjadi Market Leader
Perkembangan
produk baru yang dipengaruhi oleh keinginan perusahaan untuk memenuhi volume
penjualan yang tinggi. Salah satu cara untuk memperoleh volume penjualan yang
tinggi tersebut, yaitu dengan meraih pangsa pasar yang paling tinggi,
dibandingkan pangsa pasar pesaing.
4.
Ingin
meningkatkan Pangsa Pasar
Penciptaan
produk baru yang didorong oleh keinginan perusahaan untuk meningkatkan atau
memperluas pasar. Dengan adanya produk baru yang berbeda dengan produk pesaing,
diharapkan jumlah pelanggan bertambah yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan perusahaan.
5.
Persaingan
yang ketat
Persaingan
yang ketat akan menimbulkan permintaan yang jenuh terhadap suatu produk.
Volume penjualan akan menurun sebagai
akibat menurunnya permintaan karena produk sejenis yang ditawarkan oleh para
pesaing salah satu alternative untuk mengatasi persaingan tersebut adalah
dengan menciptakan produk baru yang unggul baik dalam harga, kualitas ataupun
keistimewaan yang lain.
MENGENAL
MEGAMARKETING & MAXI MARKETING
Konsep mega
marketing muncul sebagai jawaban atas perkembangan situasi yg dihadapi. Konsep
baru muncul karena konsep yg ada dirasakan kurang mampu dan kurang tepat untuk
mengatasi dan menjawab tantangan yg timbul sebagai konsekuensi dari adanya
perubahan.
Sama sekali
kita sadari bahwa situasi dunia saat ini khususnya dalam bidang bisnis
berkembang begitu cepat dan tantangan-tantangan yg semakin meningkat
merupakan situasi umum yg terjadi pada 2
dasawarsa dan berakhir menjelang abad 21. Bahkan seorang pakar ekonomi DR.
Dorojatun Kuncorobakti menyatakan bahwa dalam situasi perubahan yg cepat
berarti adanya situasi ketidakpastian, maka yg pasti terjadi adalah perubahan.
Deregulasi dan
debirokrasi yg dilakukan oleh pemerintah Indoneisa sejak beberapa tahun yg lalu
merupakan tantangan situasi perekonomian yg berubah relative cepat.
Bagi dunia
usaha di Indonesia
sendiri deregulasi & debirokrasi tsb jelas
merupakan sutau perubahan yg memberikan dampak langsung. Adanya strategi
yg mampu mengatasi perubahan tsb megamarketing dan maximarketing merupakan konsep2
yg muncul sebagai suatu realisai logis adanya perubahan situasi dibidang
pemasaran.
Kiranya perlu
dikaji apakah konsep tsb merupakan konsep yg baru, yg mengemukakan suatu
gagasan yg berubah secara mendasar atas konsep2 sebelumnya ataukah lebih merupakan
penyempurnaan dari konsep yg telah dikenal sebelumnya.
Selanjutnya
adalah yg paling penting bagaimana penerapan agar bermanfaat penerapan yg
dimaskud tentunya dikaitkan dengan situasi di Indonesia dewasa ini serta sejauh
mana antisipasi terhadap perubahan menjelang abad 21.
Megamarketing
sebagai suatu konsep dikemukakan oleh Philip Kotler dari North Western
University 14 Sept 1984.
Selama ini
para pemasar atau marketer biasanya hanya memperhatikan faktor3 ekonomis dan
rasional dan mengabaikan untuk mempelajari masalah2 polotik dalam aktivitasnya
karena secara logis seseorang yg mempelajari manajemen pemasaran tidak
menganggap perlu mempelajarai ilmu politik padahal tidak sedikit
keberhasilan/kegagalan pemasaran suatu periode sangat dipengaruhi oleh factor
politik. Karena konsep pemasaran tradisionail terlalu terbatas pemanfaatannya.
Dan terlihat sudah tidak dapat lagi diterapkan sebagai konsep yg tepat pada
sebagian perusahaan dari berbagai industry.
Dalam
memasarkan suatu produk biasanya kita berangkat dari pemikiran bahwa pemasaran
produk tsb akan berhasil bila kita dapat
menawarkan produk yg bermutu baik, dengan harga jual yg tepat dan tempat
menjual yg tepat serta ditunjang promosi yg baik strategi pemsaran adalah yg
kita kenal 4P yaitu bauran pemasaran / marketing mix. Terdiri dari product,
price, place, promotion. Secara rasional tentunya tdk ada alasan untuk tdk
sependapat dengan 4P tsb yg memang dpt dikatakan memberikan hasil sebagaimana
yg dapat diharapkan masalahnya tinggal
bagaimana menerapkan bauran pemasaran dengan 4P tsb. Konsep megamarketing
memperluas batasan-batasan mengenai siapa yg menjadi sasaran pemasaran,
pejabat2 pemerintah, kelompok masyarakat, media massa, dll. Dimasukkan juga sbg sasaran
pemasaran. Sejalan dgn perluasan sasaran pemasaran, maka strategi
pemasarannyapun diperluas agar mencakup sasaran2 baru yg dimaksud.
Strategi
bauran pemasaran dengan 4P masih tetap dipakai maka megamarketing pun diperluas
dgn sasaran pemasaranya. Perluasan bauran pemasaran tsb diperlukan untuk dpt
menjangkau sasaran yg bertambah dgn cara menambah dengan 2P yaitu political
power dan public opini formation karena megamarketing menerapkan 6P
sebagai bauran pemasarannya strategi pemasarannya. Sasaran pemasarannya pun
tidak terbatas hanya dlm negeri saja.
MAXI
MARKETING
Munculnya
konsep maxi marketing juga dengan latar belakang yg sama dengan konsep mega
marketing yaitu tuntutan kebutuhan yg berkembang tetapi perkembangan tehnologi
khususnya dengan dipakainya computer secara luas merupakan dasar utama
dimungkinkannya maxi marketing ini dilaksanakan.
Revolusi
computer menyebabkan terjadinya perubahan besar pada produksi dan komunikasi yg
memaksa adanya perubahan besar juga pada pemasaran.
Banyak hal
dalam pengelolaan suatu kegiatan/bisnis yg semula membutuhkan waktu tenaga yg
banyak berdampak pada biaya yg besar. Sulit atau bahkan tdk mungkin untuk
dilakukan justru dpt diatasi dgn luar biasa dgn computer. Penggunaan computer
dlm pengendalian persediaan dpt dilakukan dgn tepat dan akurat serta dgn biaya
yg begitu rendah. Penggunaan pangkalan system data base dgn computer untuk
metode system menjadi begitu mudah dan murah dan masih banyak contoh yg lain.
Computer telah membawa perubahan besar dlm bidang social politik ekonomi dan
tentunya komunikasi yg sekaligus juga membawa perubahan besar terhadap situasi
pasar, situasi penawaran, dan permintaan. Maxi marketing adalah demassivication
dari pasar yg merupakan kebalikan dari mass marketing khususnya dlm penjualan
produk. Dalam maxi marketing dilakukan upaya pencapaian tingkat efektifitas dan
efisien dalam pemasaran khususnya dalam proses penjualan semaksimal mungkin dan
tercermin dalam upaya menjangkau konsumen yg dilakukan dengan sangat intensif. Iklan
diarahkan langsung pada konsumen seperti halnya dgn promosi.
Pendekatan
maxi marketing ini merupakan pendekatan yg dapat disebut sebagai suatu macam
peluru untuk satu sasaran yg ditembak secara langsung untuk itu memaksimalkan
segala upaya mtlak diperlukan. Maxi marketing dpt diterapkan dalam memasarkan
barang dan jasa untuk pabrikan atau pengecer baik produk terjual di took,
direct mail, atau dengan personal selling, tentunya harus diikuti dengan
strategi bauran pemasaran yg terutama dalam promosi dan pengiklanannya.
Tiga
denominator yg dipakai dlam proses penjualan dalam maxi marketing :
1.
Setiap
pemasaran harus dapat mencapai kebutuhan yg diinginkan pembeli dengan
memuaskan, baik sadar atau tidak sadar.
2.
Bahwa
setiap pemasaran anharus menghasilkan penjualan dengan merubah interest pembeli
prospektif menjadi keinginan pembeli dan akhirnya menjadi pembeli
3.
Bahwa
hampir semua pemasaran akan memerlukan peningkatan hubungan yg telah ada dengan
pembeli setelah pembelian yg pertama agar membeli lagi.
PEMASARAN
JASA
Pengertian
dan Karakteristik Jasa
Jasa adalah
setiap tindakan atau kegiatan yg dapat ditawarkan satu pihak ke pihak yang
lain. Pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksi jasa bias berkaitan atau tidak dengan produk fisik. Dalam sejarah
perkembangan pemasaran, perkembangan pemasaran sector jasa pada mulanya belum
mendapat perhatian tetapi seiring dengan perkembangan bisnis yang pesat, dewasa
ini sector jasa menjadi salah satu pokok bidang pemasaran diperkirakan lebih dari 70% lapangan
pekerjaan adalah dari sector jasa.
Industri jasa
berkembang diberbagai lembaga baik swasta maupun pemerintah. Jasa memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda dengan karakteristik barang. Adapun
karakteristik jasa adalah sbb :
1.
Tak
berwujud
Produk
jasa tidak bias dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu
dibeli. Misalnya bila kita ingin merasakan jasa contohnya pemijat, maka kita
tidak dapat merasakan sebelum kita membeli jasa pemijat.
2.
Tak
dapat dipisahkan
Produk
jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan tidak seerti barang fisik
diproduksi, disimpan, disalurkan baru dikonsumsi. Jasa dengan penyedia jasa
baik itu orang maupun mesin tidak dapat dipisahkan, misalnya jasa pemijat tidak
dapat dipisahkan dari orang yang melakukan pemijat tersebut. Jasa pencucian
mobil dengan mesin pencuci mobil otomatis tidak dapat dipisahkan dengan alat
pencuci tersebut.
3.
Variabilitas
Produk
jasa sangat bervariasi misalkan jasa jenis dokter berbeda-beda ada dokter umum
ada dokter spesialis. Dokter spesialis terbagi lagi menjadi beberapa bidang,
dari satu bidang spesialis saja misalnya ada yang berkualitas
baik/berpengalaman dan ada pula yang kurang pengalaman. Seorang dokter yang
reputasinya baik pun kualitasnya akan berbeda-beda tergantung situasi dan
kondisi, fisik, serta mentalnya pada saat memmeriksa pasiennya.
4.
Tidak
tahan Lama
Jasa tidak dapat disimpan, dipajang dalam etalase
seperti halnya produk-produk barang sebagai contoh misalnya seorang dokter akan
tetap menagih biaya pada pasiennya bila ia tidak menepati waktu untuk pengobatan
atau konsultasi yg telah disepakati bersama.
Klarifikasi
Jasa
Unsure jasa
dari dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat merupakan unsur utama atau
hanya merupakan bagian atau jasa pendukung. Berikut ini akan dikemukakan
beberapa pengelompokan kegiatan atau usaha tersebut :
1)
Usaha
barang yang berwujud murni
Perusahaan
hanya menawarkan barang berwujud tanpa disertai jasa tambahan, misalnya
penjualan barang-banrang konvenis seperti sabun, pasta gigi, gula, garam dan
sejenisnya.
2)
Barang
berwujud yang disertai jasa
Perusahaan
disini menawarkan produk barang berwujud sebagai bisnis utamanya, dengan
disertai jasa pendukung contoh penjualan kendaraan bermotor, alat elektronik
rumah tangga, alat kesehatan, dan sejenisnya. Penjualan tersebut disertai jasa
pendukung seperti delivery, service, atau perbaikan asuransi dsb.
3)
Campuran
Perusahaan
disini menawarkan barang berwujud dan
jasa dengan proporsi yang kurang lebih sama misalnya suatu usaha restoran yang
disamping menyediakan makanan dan minuman yang beraneka ragam juga memberikan
jasa pelayanan yang sebaik mungkin untuk memusakan pelanggannya. Jadi
perusahaan membagi perhatian pada keduanya baik produk barangnya yang
diharapkan mempunyai kualitas yang baik mungkin maupun jasa/pelayanannya yang
dapat memuaskan konsumen.
4)
Jasa
utama disertai barang tambahan
Jasa
utama yang disertai dengan barang
sebagai tambahan atau jasa lainnya sebagai tambahan, contohnya
perusahaan Garuda yang menyediakan jasa transportasi udara kemudian menjual
juga beberapa produk tambahan seperti makanan dan minuman, majalah penerbangan,
kadang-kadang disertai juga dengan jasa tambahan seperti jasa penginapan,
transportasi darat. Harga untuk produk barang dan jasa tambahan tersebut pada
umumnya merupakan satu paket dengan harga pokok harga produk jasa utama
tersebut.
5)
Jasa
murni
Kegiatan
usaha ini hanya bergerak dibidang satu usaha saja tanpa disertai produk
tambahan, misalnya jasa konsultan, ahli jiwa, dan sejenisnya. Tetapi
kadang-kadang jasa murni ini disertai, dimodifikasi dengan tambahan seperti
jasa dokter yang juga memberikan obat pada pasiennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar