Thought and Shares

Selasa, 24 Mei 2011

UANG ~ MATERI PASAR MODAL

Jenis ekonomi
- Tradisional  adanya tawar menawar/tarik menarik antara penjual dan pembeli
- Modern tidak adanya tawar menawar
Fungsi Uang
- Alat ukur
- Status hitung
- Alat penyimpan nilai
Fungsi Uang Fungsi turunan
- Uang berfungsi sebagai alat pembayaran
- Uang berfungsi sebagai alat penimbunan atau pemindah kekayaan (MODAL)
- Alat untuk meningkatkan status social  teori Maslow  point aktualisasi diri

Syarat uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika memenuhi syarat-syarat tertentu, diantaranya :
- Harus diterima secara umum / acceptable
- Uang hrs dari bahan yg tahan lama
- Kualitas cenderung sama
- Jumlahnya dpt memenuhi kebutuhan masy & tidak mudah dipalsukan (scarcity)
- Uang juga harus mudah dibawa (portable)
- Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
- Memiliki nilai yg cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value)

Jenis uang
a. Uang kartal  terdiri dari uang kertas & uang logam
b. Uang giral  uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masy akan adanya sebuah alat tukar yg lebih mudah, praktis & aman.
Bank Indonesia adalah bank yg berhak menciptakan uang giral. Menurut UU No.7 th 1992 perbankan definisi uang giral adalah tagihan yg ada di bank umum yg dpt digunakan sewaktu-waktu sbg alat pembayaran. Bentuk uang giral berupa Cek, Giro, Telegrafic Transfer.

Uang kartal
a. Uang logam terbuat dari emas, perak dan memenuhi syarat-syarat uang yg efisien.

Uang logam memiliki 3 macam nilai, yaitu :
1. Nilai intrinsic 
2. Nilai nominal
3. Nilai tukar

b. Uang kertas  penjelasan UU No. 23 th 1999
Uang kertas memiliki dua macam nilai, yaitu :
1. Nilai nominal
2. Nilai tukar

Keuntungan uang giral :
a. Memudahkan pembayaran

Teori Nilai Uang
A. Uang Statis  yang termasuk teori uang statis adalah
1. Teori Metalisme
B. Uang Dinamis

Senin, 23 Mei 2011

MAKALAH STRATEGI ANALISA SWOT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENDAHULUAN

Upaya pemberantasan buta aksara di Indonesia tergolong pesat. Menurut Data Pusat Statistic pendidikan buta aksara th 2008 masih 1,7 jt (5,96%) target pemerintah th 2009 adalah tinggal 5%.
Menteri Pendidikan mengatakan pemberantasan buta aksara merupakan salah satu fokus penting untuk memperbaiki indeks pembangunan manusia di tiap-tiap daerah. Berhasilnya program pemberantasan buta aksara akan membuat warga percaya diri dan berdaya untuk keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan. Supaya tidak ada lagi warga buta aksara, wajib belajar sembilan tahun mesti bisa dinikmati semua warga.
Dari gambaran data-data diatas serta banyaknya masukan dari warga sekitar Kampung Bulak Kelurahan Jatiasih, Bekasi Selatan, kami tergerak untuk ikut serta memeratakan pendidikan dengan membuat suatu lembaga pendidikan yang sangat terbuka untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah pada khususnya dan masyarakat dhu’afa pada khusunya.
Lembaga pendidikan luar sekolah ini dalam kategori DIKNAS (Pendidikan Nasional) dinamakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Berbekal kerjasama dengan Yayasan Masjid Jami’ Al Fatah dilingkungan tersebut, maka mulailah kami membuka sekolah ini pada bulan Mei tahun 2007 dengan nama PAUD Islam Al Fatah.

ANALISIS SWOT
Untuk mencapai keberhasilan dan keberlangsungan PAUD tersebut di era pasar bebas tahun 2015, kami mencoba menganalisa dengan SWOT.

Strategy
PAUD Islam Al Fatah sudah cukup dikenal dikalangan masyarakat karena letak sekolah kami strategis yaitu persis berada dilingkungan Masjid Jami’a Al Fatah dimana masjid Jami’ tersebut merupakan tempat ibadah yang terletak di jalur utama Perumahan PEMDA Jatiasih sekaligus merupakan jalur alternative paling ramai dari jalan raya Jatiasih jika terjadi kemacetan di jalan raya tersebut. Sehingga peserta didik yang bersekolah di PAUD ini tidak hanya dari masyarakat sekitar kampung Bulak kelurahan Jatiasih saja tetapi sudah sampai pada masyarakat sekitar kelurahan Jatirasa dan kelurahan Cikunir.
Lembaga pendidikan luar sekolah telah banyak dilirik oleh banyak pihak masyarakat untuk membuka PAUD – PAUD yang sejenis, namun kami menyadari mayoritas masyarakat Indoesia yang beragama Islam masih pula mengalami kemiskinan bahkan buta huruf latin dan huruf hijaiyah, sehingga sekolah untuk anak-anak dari orangtua ekonomi lemah dan dhu’afa masih harus tetap dibantu dan dipertahankan.
Akhirnya kami membuat PAUD ini menjadi lembaga pendidikan dengan biaya murah, sangat terjangkau bagi ekonomi lemah dan gratis untuk masyarakat dhu’afa ditengah perekonomian Negara yang terpuruk berada di level 1 (satu) Negara terkorup di Asia Tenggara.
Akan tetapi biaya murah bahkan cenderung gratis tidak menyurutkan langkah kami untuk memberikan pendidikan terbaik terutama pendidikan ke-Islaman bagi masyarakat ini.
Strategi Konsep ke-Islaman atau Multiple Intelligence for Islamic Teaching dalam proses belajar di PAUD ini akan kami kembangkan terus menerus. Sebagai contoh hari belajar kami adalah 5 (lima) hari serta setiap hari kami ritualkan untuk praktek sholat 2 (dua) rokaat disambung dengan muroja’ah, dan target anak-anak didik kami sebelum mereka melanjutkan sekolah ke tingkat dasar (SD) adalah :
- dapat membaca lancar (huruf latin dan huruf hijaiyah),
- menulis dikte (kata-kata atau kelimat dalam huruf latin dan huruf hijaiyah),
- memahami bacaan latin,
- memahami proses ibadah teruatama peserta didik tahu bagaimana cara melakukan wudhu, bersholat, lafadz-lafadz dalam sholat, pemahaman surat-surat pendek, pemahaman do’a-do’a sederhana dan pemahaman hadits-hadits yang sesuai dengan usia peserta didik
- memahami konsep berhitung dasar (konkret dan abstrak)
- mengembangkan seni dan ketrampilan
- mengenal sains.
Fasilitas yang sudah tersedia di PAUD kami baru terbatas pada 4 (empat) ruangan kelas, perpustakaan mini dan peralatan permainan edukasi berupa balok, bola keranjang dan peralatan permainan pura-pura (model) yang lazim dimainkan anak-anak usia pra-sekolah seperti peralatan masak-masakan, dokter-dokteran, dan lain-lain.
Fasilitator kami rata-rata memiliki latar belakang ke-Islaman yang cukup baik, memiliki keikhlasan, berwawasan dan yang terpenting selalu memiliki keinginan untuk belajar. Hal ini akan terus kami kembangkan dengan melengkapi mereka untuk dapat berperan serta dalam training-training serta seminar-seminar seputar pendidikan dan perkembangan anak-anak usia pra-sekolah dan tidak kalah pentingnya yaitu terus konsisten dalam mengembangkan diri dari sisi ke-Islaman.

Weaknesses
Ada beberapa kelemahan yang kami miliki dan kami terus berusaha untuk mencapai suatu perbaikan tersebut sehingga minimal sisi kelemahan tersebut dapat terkurangi, yaitu antara lain :
Halaman sekolah
Lokasi PAUD ini memang berada di ligkungan Masjid Jami’, akan tetapi ruangan yang kami pakai langsung menghadap ke jalanan dan memang sudah terbentuk demikian sehingga sarana bermain outdoor belum dapat kami miliki.
Ruangan kelas
Ruangan kelas PAUD tidak memiliki ukuran yang sama sehingga peserta didik terkadang harus sedikit berdesakan, karena kami masih mempertahankan bentuk bangunan yang ada disebabkan oleh kurangnya pembiayaan untuk pengembangan fisik ruangan sekolah.
Peralatan permainan indoor outdoor
Kelemahan kami salah satunya adalah belum adanya lahan atau areal untuk permainan outdoor misalnya jungkat-jungkit, prosotan atau pun ayunan dapat kami sediakan. Dan untuk peralatan indoor masih terbatas pada permainan edukasi seperti balok-balok dan permainan pura-pura (model) saja, karena masih terbatasnya bantuan pembiayaan yang kami terima.
Fasilitator
Fasilitator kami dari segi ke-Islaman memang memiliki latar belakang yang cukup baik akan tetapi perekrutan mereka tidak dapat kami samakan dengan pendidikan sekelas TK (Taman Kanak-kanak). Jika TK untuk para pengajarnya telah memiliki jenjang atau mendapat fasilitas dari pemerintah berupa PGTK (Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak) dan banyak lembaga-lembaga pendidikan yang diberikan ijin untuk membuka sekolah PGTK, akan tetapi untuk PAUD belum bisa demikian karena yang diakui oleh pemerintah hanyalah lulusan D3 atau S1 PAUD dari Universitas Negeri Jakarta. Hal ini memang cukup memberatkan disamping biaya yang dikeluarkan secara pribadi untuk bersekolah tidaklah murah dan juga tidak sebanding dengan honor yang didapatkan setiap bulannya.

Opportunity
Harapan, impian dan action bisa jadi modal utama dalam mengurai benang kusut permasalahan. Permasalahan yang mendasari PAUD kami salah satunya adalah minimnya pembiayaan yang kami miliki namun akhirnya permasalahan ini membawa kami pada satu titik dimana kami harus membuka diri untuk adanya uluran tangan dari pihak-pihak lain.
Kami yakin proses atau cara mendidik kami kepada para peserta didik dapat menjadi modal utama keberhasilan PAUD kami. Dan kami yakin ikut sertanya masyarakat luas dalam mendukung kami untuk bisa terus exist (berkesinambungan) akan membawa dampak positif terhadap arah pendidikan bangsa ini sendiri.
Lokasi strategis di lingkungan masjid, masyarakat luas yang berperan sebagai donatur kami baik dari segi financial maupun keilmuan, serta masyarakat luas dibawah garis kemiskinan merupakan kesempatan bagi kami untuk bisa melayani peserta didik secara terus menerus.
Keikhlasan para fasilitator dalam mendidik anak-anak usia pra-sekolah ini dapat membuktikan mengapa jumlah peserta didik kami stabil dari tahun ke tahun yaitu berkisar 50-an siswa.

Threat
Ancaman pertama yang kami hadapi adalah munculnya PAUD – PAUD sejenis dari tahun ke tahun. Menurut catatan DIKNAS setempat di Kelurahan Jatiasih sendiri ada sekitar 30-an PAUD aktif yang tentunya dengan jumlah peserta didik yang beragam. Mulai dari PAUD bertema umum sampai yang ke-Islaman, dan dari PAUD yang berbiaya masuknya mahal (sekelas TK) sampai yang murah bahkan gratis.
Namun kami berharap pemerintah Direktorat Pendidikan Nasional dapat lebih tegas dan inovatif dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia juga meningkatkan pelayanan serta pengabdian kepada masyarakat harus sangat ditingkatkan, karena ternyata lembaga pendidikan juga tidak luput dari KKN, ini kami sebut sebagai ancaman kedua.
PAUD kami sejauh ini memiliki kecenderungan untuk mandiri, mencari pembiayaan dari pihak ketiga yaitu masyarakat (individu) atau badan usaha swasta walaupun terbilang tidak mudah dalam membangun networking (silaturahim), dan tidak terlalu berharap dari bantuan pemerintah karena adanya kasus-kasus yang melibatkan bantuan pemerintah bagi PAUD oleh penilik DIKNAS itu sendiri.

Pada akhir tulisan ini kami berharap dosen pembimbing dapat memahami apabila kami disini tidak mengupas masalah perusahaan jasa industrial namun manajemen pendidikan anak usia dini karena memang pelayanan inilah yang kami lakukan sehari-hari.

Sabtu, 21 Mei 2011

Pemasaran Jasa

Pengertian dan Karakteristik Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yg dapat ditawarkan satu pihak ke pihak yang lain. Pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bias berkaitan atau tidak dengan produk fisik. Dalam sejarah perkembangan pemasaran, perkembangan pemasaran sector jasa pada mulanya belum mendapat perhatian tetapi seiring dengan perkembangan bisnis yang pesat, dewasa ini sector jasa menjadi salah satu pokok bidang pemasaran diperkirakan lebih dari 70% lapangan pekerjaan adalah dari sector jasa. Industri jasa berkembang diberbagai lembaga baik swasta maupun pemerintah. Jasa memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan karakteristik barang. Adapun karakteristik jasa adalah sbb : 1. Tak berwujud Produk jasa tidak bias dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Misalnya bila kita ingin merasakan jasa contohnya pemijat, maka kita tidak dapat merasakan sebelum kita membeli jasa pemijat. 2. Tak dapat dipisahkan Produk jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan tidak seerti barang fisik diproduksi, disimpan, disalurkan baru dikonsumsi. Jasa dengan penyedia jasa baik itu orang maupun mesin tidak dapat dipisahkan, misalnya jasa pemijat tidak dapat dipisahkan dari orang yang melakukan pemijat tersebut. Jasa pencucian mobil dengan mesin pencuci mobil otomatis tidak dapat dipisahkan dengan alat pencuci tersebut. 3. Variabilitas Produk jasa sangat bervariasi misalkan jasa jenis dokter berbeda-beda ada dokter umum ada dokter spesialis. Dokter spesialis terbagi lagi menjadi beberapa bidang, dari satu bidang spesialis saja misalnya ada yang berkualitas baik/berpengalaman dan ada pula yang kurang pengalaman. Seorang dokter yang reputasinya baik pun kualitasnya akan berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi, fisik, serta mentalnya pada saat memmeriksa pasiennya. 4. Tidak tahan Lama Jasa tidak dapat disimpan, dipajang dalam etalase seperti halnya produk-produk barang sebagai contoh misalnya seorang dokter akan tetap menagih biaya pada pasiennya bila ia tidak menepati waktu untuk pengobatan atau konsultasi yg telah disepakati bersama. Klarifikasi Jasa Unsure jasa dari dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat merupakan unsur utama atau hanya merupakan bagian atau jasa pendukung. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengelompokan kegiatan atau usaha tersebut : 1) Usaha barang yang berwujud murni Perusahaan hanya menawarkan barang berwujud tanpa disertai jasa tambahan, misalnya penjualan barang-banrang konvenis seperti sabun, pasta gigi, gula, garam dan sejenisnya. 2) Barang berwujud yang disertai jasa Perusahaan disini menawarkan produk barang berwujud sebagai bisnis utamanya, dengan disertai jasa pendukung contoh penjualan kendaraan bermotor, alat elektronik rumah tangga, alat kesehatan, dan sejenisnya. Penjualan tersebut disertai jasa pendukung seperti delivery, service, atau perbaikan asuransi dsb. 3) Campuran Perusahaan disini menawarkan barang berwujud dan jasa dengan proporsi yang kurang lebih sama misalnya suatu usaha restoran yang disamping menyediakan makanan dan minuman yang beraneka ragam juga memberikan jasa pelayanan yang sebaik mungkin untuk memusakan pelanggannya. Jadi perusahaan membagi perhatian pada keduanya baik produk barangnya yang diharapkan mempunyai kualitas yang baik mungkin maupun jasa/pelayanannya yang dapat memuaskan konsumen. 4) Jasa utama disertai barang tambahan Jasa utama yang disertai dengan barang sebagai tambahan atau jasa lainnya sebagai tambahan, contohnya perusahaan Garuda yang menyediakan jasa transportasi udara kemudian menjual juga beberapa produk tambahan seperti makanan dan minuman, majalah penerbangan, kadang-kadang disertai juga dengan jasa tambahan seperti jasa penginapan, transportasi darat. Harga untuk produk barang dan jasa tambahan tersebut pada umumnya merupakan satu paket dengan harga pokok harga produk jasa utama tersebut. 5) Jasa murni Kegiatan usaha ini hanya bergerak dibidang satu usaha saja tanpa disertai produk tambahan, misalnya jasa konsultan, ahli jiwa, dan sejenisnya. Tetapi kadang-kadang jasa murni ini disertai, dimodifikasi dengan tambahan seperti jasa dokter yang juga memberikan obat pada pasiennya.

Mega Marketing & Maxi Marketing

Konsep mega marketing muncul sebagai jawaban atas perkembangan situasi yg dihadapi. Konsep baru muncul karena konsep yg ada dirasakan kurang mampu dan kurang tepat untuk mengatasi dan menjawab tantangan yg timbul sebagai konsekuensi dari adanya perubahan. Sama sekali kita sadari bahwa situasi dunia saat ini khususnya dalam bidang bisnis berkembang begitu cepat dan tantangan-tantangan yg semakin meningkat merupakan situasi umum yg terjadi pada 2 dasawarsa dan berakhir menjelang abad 21. Bahkan seorang pakar ekonomi DR. Dorojatun Kuncorobakti menyatakan bahwa dalam situasi perubahan yg cepat berarti adanya situasi ketidakpastian, maka yg pasti terjadi adalah perubahan. Deregulasi dan debirokrasi yg dilakukan oleh pemerintah Indoneisa sejak beberapa tahun yg lalu merupakan tantangan situasi perekonomian yg berubah relative cepat. Bagi dunia usaha di Indonesia sendiri deregulasi & debirokrasi tsb jelas merupakan sutau perubahan yg memberikan dampak langsung. Adanya strategi yg mampu mengatasi perubahan tsb megamarketing dan maximarketing merupakan konsep2 yg muncul sebagai suatu realisai logis adanya perubahan situasi dibidang pemasaran. Kiranya perlu dikaji apakah konsep tsb merupakan konsep yg baru, yg mengemukakan suatu gagasan yg berubah secara mendasar atas konsep2 sebelumnya ataukah lebih merupakan penyempurnaan dari konsep yg telah dikenal sebelumnya. Selanjutnya adalah yg paling penting bagaimana penerapan agar bermanfaat penerapan yg dimaskud tentunya dikaitkan dengan situasi di Indonesia dewasa ini serta sejauh mana antisipasi terhadap perubahan menjelang abad 21. Megamarketing sebagai suatu konsep dikemukakan oleh Philip Kotler dari North Western University 14 Sept 1984. Selama ini para pemasar atau marketer biasanya hanya memperhatikan faktor3 ekonomis dan rasional dan mengabaikan untuk mempelajari masalah2 polotik dalam aktivitasnya karena secara logis seseorang yg mempelajari manajemen pemasaran tidak menganggap perlu mempelajarai ilmu politik padahal tidak sedikit keberhasilan/kegagalan pemasaran suatu periode sangat dipengaruhi oleh factor politik. Karena konsep pemasaran tradisionail terlalu terbatas pemanfaatannya. Dan terlihat sudah tidak dapat lagi diterapkan sebagai konsep yg tepat pada sebagian perusahaan dari berbagai industry. Dalam memasarkan suatu produk biasanya kita berangkat dari pemikiran bahwa pemasaran produk tsb akan berhasil bila kita dapat menawarkan produk yg bermutu baik, dengan harga jual yg tepat dan tempat menjual yg tepat serta ditunjang promosi yg baik strategi pemsaran adalah yg kita kenal 4P yaitu bauran pemasaran / marketing mix. Terdiri dari product, price, place, promotion. Secara rasional tentunya tdk ada alasan untuk tdk sependapat dengan 4P tsb yg memang dpt dikatakan memberikan hasil sebagaimana yg dapat diharapkan masalahnya tinggal bagaimana menerapkan bauran pemasaran dengan 4P tsb. Konsep megamarketing memperluas batasan-batasan mengenai siapa yg menjadi sasaran pemasaran, pejabat2 pemerintah, kelompok masyarakat, media massa, dll. Dimasukkan juga sbg sasaran pemasaran. Sejalan dgn perluasan sasaran pemasaran, maka strategi pemasarannyapun diperluas agar mencakup sasaran2 baru yg dimaksud. Strategi bauran pemasaran dengan 4P masih tetap dipakai maka megamarketing pun diperluas dgn sasaran pemasaranya. Perluasan bauran pemasaran tsb diperlukan untuk dpt menjangkau sasaran yg bertambah dgn cara menambah dengan 2P yaitu political power dan public opini formation karena megamarketing menerapkan 6P sebagai bauran pemasarannya strategi pemasarannya. Sasaran pemasarannya pun tidak terbatas hanya dlm negeri saja. MAXI MARKETING Munculnya konsep maxi marketing juga dengan latar belakang yg sama dengan konsep mega marketing yaitu tuntutan kebutuhan yg berkembang tetapi perkembangan tehnologi khususnya dengan dipakainya computer secara luas merupakan dasar utama dimungkinkannya maxi marketing ini dilaksanakan. Revolusi computer menyebabkan terjadinya perubahan besar pada produksi dan komunikasi yg memaksa adanya perubahan besar juga pada pemasaran. Banyak hal dalam pengelolaan suatu kegiatan/bisnis yg semula membutuhkan waktu tenaga yg banyak berdampak pada biaya yg besar. Sulit atau bahkan tdk mungkin untuk dilakukan justru dpt diatasi dgn luar biasa dgn computer. Penggunaan computer dlm pengendalian persediaan dpt dilakukan dgn tepat dan akurat serta dgn biaya yg begitu rendah. Penggunaan pangkalan system data base dgn computer untuk metode system menjadi begitu mudah dan murah dan masih banyak contoh yg lain. Computer telah membawa perubahan besar dlm bidang social politik ekonomi dan tentunya komunikasi yg sekaligus juga membawa perubahan besar terhadap situasi pasar, situasi penawaran, dan permintaan. Maxi marketing adalah demassivication dari pasar yg merupakan kebalikan dari mass marketing khususnya dlm penjualan produk. Dalam maxi marketing dilakukan upaya pencapaian tingkat efektifitas dan efisien dalam pemasaran khususnya dalam proses penjualan semaksimal mungkin dan tercermin dalam upaya menjangkau konsumen yg dilakukan dengan sangat intensif. Iklan diarahkan langsung pada konsumen seperti halnya dgn promosi. Pendekatan maxi marketing ini merupakan pendekatan yg dapat disebut sebagai suatu macam peluru untuk satu sasaran yg ditembak secara langsung untuk itu memaksimalkan segala upaya mtlak diperlukan. Maxi marketing dpt diterapkan dalam memasarkan barang dan jasa untuk pabrikan atau pengecer baik produk terjual di took, direct mail, atau dengan personal selling, tentunya harus diikuti dengan strategi bauran pemasaran yg terutama dalam promosi dan pengiklanannya. Tiga denominator yg dipakai dlam proses penjualan dalam maxi marketing : 1. Setiap pemasaran harus dapat mencapai kebutuhan yg diinginkan pembeli dengan memuaskan, baik sadar atau tidak sadar. 2. Bahwa setiap pemasaran anharus menghasilkan penjualan dengan merubah interest pembeli prospektif menjadi keinginan pembeli dan akhirnya menjadi pembeli 3. Bahwa hampir semua pemasaran akan memerlukan peningkatan hubungan yg telah ada dengan pembeli setelah pembelian yg pertama agar membeli lagi.

Manajemen Pemasaran 2 (part 2)

Klasifikasi produk berdasarkan tujuan prshn. Berdasarkan tujuan pemakainya : 1. Brg Konsumsi : brg yg dibeli oleh konsumen, organisasi untuk konsumsi pribadi. 2. Brg Industri : brg yg dibeli oleh oleh individu atau organisasi untuk diolah kembali untuk selanjutnya dijual kembali kpd pihak lain. Adapun yg termasuk ked dalam brg konsumsi sbb : 1. Brg Konfensi Good Brg yg mudah diperoleh & tersedia dimana-mana serta hanya diperoleh dgn upaya yg minimal untuk memperolehnya. Misal : rokok, sabun mandi, minyak goring, gula pasir, obat nyamuk, dll 2. Brg Pembelanjaan / Shopping Good Brg-brg yg dibeli oleh konsumen dengan proses seleksi terlebih dahulu, biasanya konsumen membanding-bandingkan dahulu dgn produk atau merk yg lain yg sejenis sebelum membeli, contoh : alat2 RT (kulkas, msn cuci, rice cooker), alat2 hiburan (TV, VCD, pakaian) 3. Brg Spesial / special Goods Brg2 konsumsi yg dimiliki karakteristik atau merk yg khas, shg para pembelinya berusaha melakukan upaya/pengorbanan/by. Ekstra untuk mendapatkan brg tsb, contoh : kendaraan mewah dg merk tertentu seperti BMW, VOLVO, Mercedes, Jaguar; perhiasan (berlian, emas putih, dll) 4. Brg yg tidak dicari Brg2 yg tidak banyak diketahui oleh konsumen atau mungkin tahu tapi kurang tertarik untuk membelinya, contoh : saklar yg dikontrol oleh sinar matahari untuk lampu teras, keran air otomatis, untuk barang dimana konsumen kurang tertarik untuk membelinya misalnya Asuransi Jiwa, Buku Ensiklopedia, tanah kuburan, dll. 5. Bahan/suku cadang Brg2 industri yg diguakan dalam proses produksi, ada 3 macam  bhn. Baku, bhn. Jadi, suku cadang. Misalnya, kapas  bahan baku untuk industry pemintalan & benang. Suku cadang bagian alat2 yg terlibat dalam proses produksi tsb., seperti motor listrik, gigi gerigi, tali mesin, dll. 6. Brg Modal Brg2 yg umumnya dijadikan model tetap untuk proses produksi, ada 2 kategori brg model yaitu Instalasi dan Peralatan Aksesoris yg termasuk ke dalam kategori Instalasi, contoh : peralatan tetap sperti generator, mesin press, mesin bor dan termasuk juga bangunan pabrik yg termasuk ke dalam peralatan aksesoris, missal Komputer, Faximili, Printer, peralatan kerja seperti mobil Derek. 7. Bahan Penunjag & Jasa Brg2 yg dipergunakan untuk meunjang lancarnya operasional pabrik spt minyak pelumas, bahan bakar, minyak hidrolik. Jasa disini maksudnya jasa atau pelayanan yg diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki peralatan pabrik, misalnya perbaikan & pemeliharaan mesin, jasa konsultasi manajemen. MERK & FUNGSI MERK Merk dapat berupa istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari beberapa unsur tersebut. Kombinasi dari keseluruhan tersebut yg digunakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang/kelompok/penjual. Adapun fungsi atau manfaat merk tersebut : 1. Pernyataan atribut tertentu missal merk mobil sedan VOLVO menyatakan serangkaian atribut tertentu seperti kendaraan yg mengutamakan keselamatan & keamanan penumpang. 2. Pernyataan manfaat tertentu, manfaat tersebut bias berupa manfaat fungsional atau manfaat emosional. Manfaat keselamatan penumpang bila terjadi kecelakaan dengan membeli sedan pembeli merasa membeli prestige tertentu karena merasa dihargai orang lain. Pernyataan nilai tertentu, merk jasa bias merupakan pernyataan nilai tertentu bagi produsen, contoh Honda  memiliki perform yg baik, irit bahan bakar & gesit. Produsen disini harus bias memperhatikan segmen pembeli mobil. 3. Pernyataan budaya Merk juga mencerminkan budaya tertentu, misalnya apabila kita mendengar nama Honda, Toyota, Nissan terbayang bahwa merk ersebut mencerminkan budaya Jepang dengan kendaraan yg berukuran kecil dan hemat energy. Apabila kita mendengar Citroen, Pigeon, Renault terbayang bahwa mobil tersebut budaya dari Prancis, Eropa, dengan kendaraan yg kokoh dan berkapasitas silinder mesin yg besar. 4. Pernyataan pemakai Merk juga bias mewakili pemakai tertentu, misalnya pemakai merk BMW, Volvo, Mercedes, adalah para executive yg sudah mapan. Pemakain merk Toyota Kijang, Daihatsu Espass, Suzuki Vutura, adalah kalangan menegah ke bawah. Pemakai Toyota Yaris, Honda Jazz adalah kaum muda. Pengemasan dan factor-faktor yg mempengaruhi pengemasan semakin pentingnya pengemasan. Pengemasan merupakan kegiatan mendisain dan membuat pembungkus produk, peranan pengemasan bias dominan untuk produk-produk tertentu, seperti rokok, biscuit, sabun mandi, pasta gigi dsb. Peranan pengemasan bias juga tidak begitu dominan seperti produk-produk alat-alat RT contohnya kulkas, rice cooker, mesin cuci, dsb. Kemasan dapat berupa kemasan pertama (primer), misalnya satu bungkus mie instan, kemasan sebuah rokok, kemasan sebuah pasta gigi, dapat juga berupa kemasan besar (sekunder), misalnya kemasan kardus yg didalamnya memuat 40 bungkus mie instan. Untuk produk-produk tertentu kemasan juga bias terdiri lebih dari satu pengemasan. Dewasa ini penggunaan kemasan yg menarik semakin penting, adapun factor-faktor yg mempengaruhinya adalah sbb : 1. Semakin berkembangnya pasar swalayan, maka maraknya took pasar swalayan menuntut pengembangan kemasan yg dapat menarik perhatian dan meyakinkan calon pembeli. Calon pembeli yg menilai suatu produk yg pertama kali dilihat adalah kemasan. 2. Menigkatkan daya beli konsumen Dengan semakin meningkatnya daya beli konsumen maka mereka bersedia untuk membayar lebih untuk penampilan, prestige, kemasan yg lebih baik walaupun produk barangnya sama, misalnya kemasan minyak goreng dalam botol, air minum dalam botol, dsb. 3. Inovasi-inovasi baru, persaingan produk yang ketat untuk turut serta menumbuhkan dalam bidang pengemasan, misalnya kemasan mie instan yang berfungsi sebagai mangkoknya. Obat tetes mata yang dikemas untuk sekali pakai, kemasan botol shampoo yang dapat ditutup & dibuka dengan mudah. Pengembangan Produk Baru Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang pesat terutama tehnologi informasi turut mempercepat perubahan selera konsumen. Apabila perusahaan ingin tetap eksis maka perusahaan harus terus menghasilkan produk baru yang disesuaikan dengan perubahan selera tsb. Disamping itu juga persaingan yang ketat antar produsen turut menumbuhkan pengembangan produk baru yang inovatif untuk mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar. Factor-faktor pendorong timbulnya produk baru : 1. Kelebihan Kapasitas Kapasitas produk yang lebih besar daripada permintaan prosuk akan menimbulkan biaya yang tidak seimbang dengan pendapatan hasil produksi, oleh karena itu perusahaan berusaha untuk menciptakan produk baru. 2. Memenuhi keinginan pasar yang selalu berubah Tugas utama perusahaan adalah memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Selera konsumen senantiasa berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi. Apabila perusahaan tidak ingin ditinggalkan oleh pelanggan maka perusahaan harus bias memenuhi perubahan selera konsumen tersebut. 3. Ingin menjadi Market Leader Perkembangan produk baru yang dipengaruhi oleh keinginan perusahaan untuk memenuhi volume penjualan yang tinggi. Salah satu cara untuk memperoleh volume penjualan yang tinggi tersebut, yaitu dengan meraih pangsa pasar yang paling tinggi, dibandingkan pangsa pasar pesaing. 4. Ingin meningkatkan Pangsa Pasar Penciptaan produk baru yang didorong oleh keinginan perusahaan untuk meningkatkan atau memperluas pasar. Dengan adanya produk baru yang berbeda dengan produk pesaing, diharapkan jumlah pelanggan bertambah yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. 5. Persaingan yang ketat Persaingan yang ketat akan menimbulkan permintaan yang jenuh terhadap suatu produk. Volume penjualan akan menurun sebagai akibat menurunnya permintaan karena produk sejenis yang ditawarkan oleh para pesaing salah satu alternative untuk mengatasi persaingan tersebut adalah dengan menciptakan produk baru yang unggul baik dalam harga, kualitas ataupun keistimewaan yang lain.

Manajemen Pemasaran 2

MANAJEMEN PEMASARAN II

Bauran Pemasaran/Marketing Mix adalah
merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern terhadap tujuan pemasaran.

Marketing mix terdiri dari unsur-unsur :
1. Produk  jelas & bermanfaat
2. Harga
3. Distribusi
4. Promosi

Masing-masing unsure atau variable tsb terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub variable yg kompleks. Variable tsb akan dibahas demikian, manajer pemasaran harus mencari kombinasi terkait terhadap variable-variabel atau sub-sub variable kompleks sehingga menghasilkan alokasi anggaran yg optimal sehingga tujuan pemasaran organiasasi bias tercapai.

Marketing Mix Product
Produk merupakan salah satu aspek bauran pemasaran yg paling mendasar.
Produk adalah
Segala sesuatu yg ditawarkan dipasar & menimbulkan perhatian, pemilikan, kombinasi untuk memuaskan konsumen.
Produk yg ditawarkan dpt berupa :
 Barang Fisik yaitu barang-barang yg berwujud/bias dilihat/diraba dan dirasakan, misalkan makanan, kendaraan, rumah, dll.
 Produk Jasa yaitu produk-produk yg tidak berwujud/tdk dilihat/tidak dirasakan langsung sebelum konsumen membelinya, misalnya pelayanan kesehatan, jasa penjahit, konsultan hukum, ide/gagasan misalnya program KB, GNOTA, system keamanan lingkungan, wawasan nusantara, total quality manajemen, dst.
Misalnya seorang professional seperti artis music, layar lebar, olahragawan terkenal, illustrator, pesulap terkenal, tempat wisata seperti Bali, pantai pangandaran, gunung Tangkuban Perahu, dsb.

KONSEP DASAR PRODUK
Dalam menawarkan suatu produk pemasaran harus senantiasa memperhatikan konsep-konsep dasar :

1. Manfaat Utama :
Manfaat /jasa utama yg sesungguhnya dibeli & dinikmati oleh konsumen, misalnya seorang penyewa kamar hotel berate dia membeli “Tidur/Istirahat”; seorang pengguna jasa mobil berarti dia membeli jasa transportasi dalam kota.

2. Produk Generik
Bentuk wujud asli dari produk tsb, misalnya seorang yg membeli sepeda motor berarti dia membeli kendaraanyg terbuat dari besi & baja yg memakai mesin dan terdapat 2 buah roda dan ban karet yg berisi angin dan perlengkapan-perlengkapan lain.

3. Produk yg Diharapkan
Seperangkat atribut atau persyaratan tertentu yg diharapkan oleh seorang pelanggan ketika dia membeli produk. Dengan membeli mobil konsumen mengharapkan alat transportasi yg cepat, aman & dpt mengangkut beberapa orang yg jumlahnya banyak.

4. Produk Tambahan
Tambahan atau jasa dari produk tsb yg membedakannya dengan produk-produk yg ditawarkan oleh pesaing, misalnya produk sebuah mobil sedan yg dilengkapi dgn kantong udara, pengaturan bahan bakar dengan system computer, roda ban yg tidak memakai ban dalam atau istilahnya ban radian.

5. Produk Potensial
Semua tambahan pemilikan yg mungkin diperoleh dari produk tsb dimasa mendatang, misalnya computer yg bias digunakan oleh alat komunikasi seperti video phone, jasa bank semacam deposito yg dpt diambil sewaktu-waktu.

Delayed Gratification, Kontrol Diri Menunda Kesenangan

  Delayed Gratification adalah salah satu skill yang sangat penting dilatih pada anak sejak usia dini. Delayed Gratification adalah salah ...